abstract

Senin, 12 Desember 2011

Bagaimana Seharusnya Pemuda ?


Sebagian besar permasalahan Pemuda Muslim pada zaman ini, mereka terjangkit penyakit berbahaya yang butuh pengobatan segera dan perhatian secara khusus untuk menghilangkan penyakit itu. Salah satu penyakit berbahaya yang bersarang seorang Pemuda Muslim yaitu tujuan hidup yang tidak jelas karena tidak tahu apa perannya dalam hidup dan nilainya di muka bumi ini.
          Sebagian besar Pemuda Muslim disibukkan dengan urusan makan, minum, tempat tinggal, permainan, kesenangan hidup, serta syahwat. Mereka lalai akan kewajibannya dan membuang waktu yang berharga hanya demi untuk mendapatkan hasil berupa kenistaan dan pintu kekecewaan di akherat kelak. Dan waktu yang berharga itu semestinya menjadi kesempatan emas untuk beramal sholeh mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. 
          Selain menyia-nyiakan waktu, mereka juga menyia-nyiakan masa muda mereka hanya untuk melihat tayangan-tayangan film yang tidak bernilai, mendengarkan lagu-lagu yang hina, serta permainan-permainan yang tidak layak, mereka tidak memikirkan masa depan kehidupannya dan masa depannya di akherat kelak, apakah ia akan ke surga atau ke neraka.
          Mereka tidak meluangkan waktunya sedikitpun untuk mempelajari agama, ilmu pengetahuan, dakawah atau  tujuan mulia dan cita-cita luhur lainnya. Pemikiran bahwa mereka masih kecil merasuki otak mereka, sehingga mereka berfikiran bahwa belum saatnya mereka untuk bersungguh-sungguh. Mereka berkesimpulan bahwa masa muda ini hanya pantas digunakan untuk bermain-main dan bersenang-senang memanjakan nafsunya.
          Pertanyaannya, apakah pemuda itu benar-benar anak kecil sehingga hanya berfikiran masa hidup foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga. Enak sekali? Kita tahu bahwa mereka sudah menjadi seorang Mukallaf, yakni ia bertanggung jawab atas semua perbuatan, ucapan, dan tingkah lakunya. Dan pasti ditanya oleh Allah di hari kiamat tentang perbuatannya di dunia.
          Pemuda harus mengetahui bahwa pada masa muda dia mampu berfikir mendalam dan bersungguh dalam melaksanakan perbuatan. Bahkan ada hadits yang berkahaitan khusus soal masa muda.  Rasulullah saw bersabda :
لَا تَزُوْلُ قَدَمُ ابْنِ اَدَمَ يَوْمَ قِيَا مَةِ مِنْ عِنْدَ رَبِّهِ حَتَّى يُسْاَ لَ عَنْ خَمْسٍ : عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَ اَفْنَاهُ,وَ عَنْ شَبَا بِهِ فِيْمَ اَبْلَاهُ, وَ مَالَهُ مِنْ اَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَ فِيْمَ انْفَقَهُ, وَمَاذَاعَمِلَ فِيْمَ عَلِمَ  (رواه التر مذى)
          “ tidak akan bergeser sedikitpun kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi Rabbnya sampai ditanya 5 hal :  tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mna ia dapatkan dan ia belanjakan serta untuk apa dan apa yang telah ia lakukan dari ilmunya” (HR. At-Tirmidzi)
          Dari hadits atas jelaslah nilai masa muda dalam kehidupan manusia, sekalipun masa muda terbatas, tapi Alloh membuat perhatian khusus untuk masa ini di hari kiamat.
          Seluruh manusia, tak memandang umur, ras, asal, warna kulit tetap akan dimintai pertanggung jawaban di hari kiamat nanti atas apa yang telah ia perbuat selama menempuh perjalanan hidup di dunia.
          Di masa muda sehendaknya Pemuda menyadari bahwa Allah meletakkan berbagai potensi pada diri Pemuda yang dapat dimaksimalkan dalam menjalankan perintah-Nya dengan sempurna.
Untuk apa Alloh menciptakan kita ?
Apakah Alloh menciptakan kita hanya untuk bersenang-senang, bergurau?
Apakah Alloh menciptakan kita hanya untuk menentang-Nya?

و َمَا خَلَقْتُ ألْجِنَّ وَ الْاِ نْسَ اِلَا لِيَعْبُدُوْنِ

          "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku" )QS. Adz-Dzariat : 56)
          Pemuda juga harus menyadari bahwa mereka diciptakan bukan dengan sia-sia atau tidak mempunyai manfaat bukan juga untuk malas-malasan menyiakan waktu untuk hal yang tak berguna. Tapi mereka diciptakan untuk tujuan yang jelas yaitu untuk beribadah kepada Allah Ta’ala.
اَاَفَحَسِبْتُمْ اَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَاَنَّكُمْ اِلَيْنَا لاَتُرْ<َعُوْنَ

             Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (QS. Al-Mu’minun : 115)
          Maka  tidak logis, jika seorang pemuda dengan kecermelangan dan  kesempatannya menghabiskan masa mudanya yang seharusnya untuk menggali ilmu atau dapat menghasilkan sebuah karya hanya dihabiskan untuk bermain-main, bersendau gurau, nongkrong di pinggir jalanyang gak jelas, merasa lepas dari tanggung jawab sebagai seorang muslim. Dia pasti akan dimintai pertanggung jawaban apa yang telah ia perbuat selama hidupya terkhusus di masa muda.
          Wahai pemuda Muslim !
          Betapa besar kedudukan pemuda dalam Islam. Jika kita mengikuti risalah-risalah dalamsejarah Islam, maka akan didapati bahwa gerakan perubahan yang besar ada ditangan pemudanya.Wallahu’alam.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar